Jumat, 01 April 2011

Pengertian/Konseptualisasi/Tujuan

Kata komunikasi sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari – hari terutama kita sebagai mahluk social yang tidak bisa lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi sesorang dalam hidup bermasyarakat karena tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk. Adanya komunikasi disebabkan oleh adanya kebutuhan akan mempertahankan kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pengertian komunikasi

Kata komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin yang berarti communis yang berarti sama atau communicare yang berarti membuat sama. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2008 hal 46)

Komunikasi merupakan penyampaian informasi dalam sebuah interaksi tatap muka yang berisi ide, perasaan, perhatian, makna serta pikiran yang diberikan pada penerima pesan dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk mengubah sikap dan perilaku. (Mubarok dkk, 2009 hal 3)

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku secara keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media). (Arwani, 2002 hal 6)

Konseptualisasi komunikasi

John R Wenburg dan William W Walmot mengemukakan setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi sebagai transaksi.

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

Komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio atau televise. Misalnya seseorang mempunyai informasi mengenai sesuatu masalah, lalu dia menyampaikan kepada orang lain, orang lain mendengar dan berperilaku sebagai hasil mendengar pesan tersebut, lalu komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi komunikasi dianggap suatu proses linier yang dimulai dengan sumber atau pengiriman dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuan.

2. Komunikasi sebagai interaksi

Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan baik verbal mauppun non verbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua dan begitu seterusnya. Masing – masing dari kedua pihak berfungsi secara berbeda, bila yang satu sebagai pengirim, maka yang satunya lagi sebagai penerima. Begitu pula sebaliknya.

3. Komunikasi sebagai transaksi

Ketika anda mendengarkan seseorang yang berbicara, saat itu anda bisa mengirim pesan nonverbal. Semakin banyak orang yang berkomunikasi semakin banyak transaksi yang komunikasi yang terjadi. Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat diamati. Artinya komunikasi terjadi apakah para pelakunya menyengaja atau tidak dan bahkan meskipun menghasilkan respon yang tidak dapat diamati (berdiam diri, meninggalkan ruangan, jarak fisik, nada suara, kata yang digunakan semua itu mengkomunikasikan sikap perasaan anda).

Tujuan komunikasi

1. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain (komunikan).

2. Memahami orang lain

3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain.

4. Perubahan sikap.

5. Perubahan pendapat.

6. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu (perbahan perilaku).

7. perubahan social.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar